Rabu, 13 Maret 2013

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN PART 2


Ø  MIND MAPPING
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi untuk peserta didik dan sebaiknya permasalahan yang memilki alternative  jawaban
3.    Membentuk kelompok Yng anggotanya 2-3 orang
4.    Tiap kelompok mengidentifikasi/mecatat alternative jawaban hasil diskusi
5.    Tiap kelompok (diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencata di papan tulis dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6.    Dari data-data di papan peserta didik diminta membuat kesimpulan dan guru memberikan perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru.

Ø  MAKE- A MATCH
Mencari pasangan
1.    Guru menyiapkan kartu yang berisi beberapa konsep atau topic yang cocok untuk sesi review, satu bagian kartu soal dan bagian lainya jawaban
2.    Setiap peserta didik mendapat satu kartu
3.    Tiap peserta didik memikirkan jawaban/soal dari kartu yang dipegang
4.    Setiap peserta didik mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (soal jawaban)
5.    Setiap peseta didik yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu dapat poin
6.    Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar peserta didik mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya
7.    Demikian seterusnya
8.    Simpulan

Ø  DEBATE
1.    Membagi dua kelompok peserta didik yang satu pro dan satu kontra
2.    Guru memberika tugas untuk membaca materi yang akan didebatkan oleh kedua kelompok diatas
3.    Setelah selesai membaca materi, guru menunjuk salah satu anggota kelompok pro untuk berbicara saat itu, kemudian ditanggapi kelompok kontra danseterusnya sampai sebagian besar peserta didik bisa mengemukakan pendapatnya
4.    Sementara peserta didik menyampaikan gagasannya guru menulis inti/ide-ide dari setiap pembicaraan sampai mendapat sejumlah ide yang diharapkan
5.    Dari data-data yang diungkapkan tersebut guru mengajak peserta didik membuat simpulan yang mengacu pada topic yang ingin dicapai

Ø  ROLE PLAYING
1.    Guru menyusun/menyiapkan scenario yang akan ditampilkan
2.    Menunjuk beberapa peserta didik untuk mempelajari scenario dalm waktubeberapa hari sebelum proses belajar mengajar
3.    Guru menbentuk kelompok yang anggotanya 5 orang
4.    Menjelaskan tentang komptensi yang ingin dicapai
5.    Memanggil peserta didik yang sudah ditunjuk untuk melakonkan scenario yang udah dipersiapkan
6.    Masing-masing peseta didik berad  di kelompoknya sambil mengamati scenario yang sedang diperagakan
7.    Setelah selesai diperagakan, masing-masing peserta didik diberikan lemba kerja untuk membahas penampilan masing-masing kelompok / membahas materi yang ditampilkan
8.    Masing-masing kelompok menyampaikan hasil simpulannya
9.    Guru memberikan kesimpulan secara umum
10. Evaluasi
11. Penutup

Ø  GROUP INVESTIGATION
Peneltian kelompok (Sharan, 1992)
1.    Guru membagi kelas dalam beberapa kelompok heterogen
2.    Guru menjelaskan maksud pembelajran dan tugas kelompok
3.    Guru memnggil ketua kelompok dan setiap kelompok mendapat 1 materi / tugas yang berbeda dari kelompok lain
4.    Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada secara koperatif yang bersifat penemuan
5.    Setelah selesai diskusi juru bicara kelompok menyampaiakn hasil pembahasan kelompok (ditanggapi kelompok lain)
6.    Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus member simpulan
7.    Evaluasi
8.    Penutup (bisa mengambil 2 KD tergantung luas materi)

Jumat, 08 Maret 2013

MEMILIH MODEL PEMBELAJARAN YANG TEPAT

Keberhasilan proses belajar mengajar  ditentukan oleh pemilihan model pembelajaran yang tepat. Dalam memilih model pembelajaran setidaknya terdapat 4 komponen yang harus diperhatikan yaitu dari segi guru, pesera didik, fasilitas dan materi ajar. Adapun cirri-ciri model yang baik yaitu:
  1. Adanya keterlibatan emosional-intelektual melalui kegiatan mengalami, menganalisis, berbuat dan pembentukan sikap 
  2.  Adanya keikutsertaan peserta didik secar aktif kreatif selama pelaksanaan yang model pembelajaran
  3.  Guru bertindak sebagai fasilitator, coordinator, mediator dan motivator kegiatan peserta didik
  4. Penggunaan berbagai metode, alat dan media pembelajaran
    berikut contoh-contoh model pembelajaran yang bisa menjadi pilihan dalam proses belajar mengajar
Ø  EXAMPLES NON EXAMPLES
Contoh dapat dari kasus/ gambar yang relevan dengan KD
Langkah-langkah:
1.    Guru memepersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran
2.    Guru menempelkan di papan atau menampilkan lewat OHP/LCD
3.    Guru memberikan petunjuk dan member kesempatan pada peserta didik untuk memperhatikan / mengnallisis gambar
4.    Melalui diskusi kelompok 2-3 orang peserta didik, hasil diskusi dari analisis gambar tersebut dicatat.
5.    Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya
6.    Mulai dari komentar/ hasil diskusi peserta didik, guru mulai menjelaskan materi suatu tujuan yang ingin dicapai
7.    Kesimpulan

Ø  PICTURE AND PICTURE
Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
1.    Menyajikan materi sebagai pengantar
2.    Menunjukan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan yang berkaitan dengan materi
3.    Guru menunjuk atau memanggil peserta didik secara bergantian untuk memasang / mengurutkan gamabr-gambar menjadi urutan yang logis
4.    Guru meenyakan alas an /dasar pemikiran urutan tersebut
5.    Dari alas an/dasar tersebut guru mulai menanamkan konsep/ materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
6.    Simpulan
Ø  ARTIKULASI
1.    Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.    Guru menyajikan materi seperti biasa
3.    Untuk mengetahui daya serap peserta didik, dibentuklah kelompok berpasangan 2 orang
4.    Menugaskan salah seorang peserta didik dari pasangan itu menceritakan materi yang baru diterima dari guru dan pasangannya mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil kemudian bergantian peran begitu juga kelompok yang lain
5.    Menugaskan peserta didik secara bergiliran/diacak menyampaiakn penjelasan teman pasangannya sampai sebagian peserta didik sudah menyampaiakn penjelasannya
6.    Guru mengulangi/menjelaskan kembali materi yang belum dipahami
7.    Simpulan